Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

FEATURE: Mencari Pilot untuk 'Go International'  

Editor

Anton Septian

image-gnews
ANTARA/Dhoni Setiawan
ANTARA/Dhoni Setiawan
Iklan

TEMPO.CO - IDE untuk go international rupanya tidak hanya digandrungi oleh para musikus Indonesia saat ini. Hal itu juga kerap didengungkan di kalangan anggota Muhammadiyah akhir-akhir ini. Internasionalisasi Muhammadiyah, demikian frasa yang kerap didengungkan. Upaya ini, menurut penasihat Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pemimpin Pusat Muhammadiyah Bahtiar Effendy, telah dirintis dan digarap baik di era kepengurusan Din. “Memang sepuluh tahun terakhir ini kiprah internasional Muhammadiyah luar biasa,” katanya saat ditemui pada Selasa lalu.

Di kancah internasional, Din didapuk sebagai Presiden Konferensi Agama dan Perdamaian se-Asia. Din juga berperan aktif dalam berbagai diskusi antara negara-negara Islam dan Rusia serta Amerika Serikat. Muhammadiyah juga tercatat mendirikan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di sejumlah negara, antara lain Malaysia, Brunei, Thailand, Singapura, Filipina, dan Rusia.

Dalam gelaran Muktamar ke-47 di Makassar, Sulawesi Selatan, 3-7 Agustus 2015, Muhammadiyah tidak hanya menentukan calon pemimpin untuk menggantikan Din Syamsuddin. Organisasi massa Islam terbesar kedua di Indonesia ini juga mencanangkan diri untuk memperluas kiprah global mereka.

Bagi Muhammadiyah, Muktamar tahun ini menjadi momentum pencarian figur yang mendunia. Menurut Din, Muhammadiyah tidak hanya wajib dipimpin oleh seorang ulama intelektual. Pemimpin organisasi berpengikut lebih dari 30 juta orang ini juga harus piawai mengelola organisasi serta berkomunikasi dengan berbagai elemen bangsa dan jaringan luar negeri. “Muhammadiyah sudah go international. Saya berharap bisa melanjutkan itu,” ucapnya, kemarin.

Di Makassar, figur calon pengganti Din terselip di antara 82 nama bakal calon. Awalnya, sidang Tanwir bakal menyaring angka itu menjadi 39 nama calon tetap. Kemudian para peserta Muktamar, berjumlah sekitar 2000-an orang, kembali memeras nama-nama tersebut hingga menjadi 13 orang. Mereka inilah pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah. “Mereka akan bersidang secara tertutup untuk menentukan ketua umum,” kata Bahtiar.

Menurut Bahtiar, ada empat nama calon yang dianggap layak menggantikan Din. Mereka adalah Yunahar Ilyas, Haedar Nashir, Syafiq A. Mughni, dan Abdul Mu’ti. Keempatnya tidak hanya memenuhi kualifikasi sebagai ulama intelektual dan mumpuni di bidang organisasi. “Mereka juga mempunyai hubungan internasional cukup bagus,” kata dia. “Saya yakin keempatnya masuk 13 besar.”

Sejumlah pengurus wilayah Muhammadiyah mendukung nama yang sama. Azman Latif, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta, misalnya, menjagokan Haedar dan Yunahar. Dua calon asal Yogyakarta itu dinilai layak dari sisi kualitas keulamaan dan intelektual. “Mereka senior dan sudah lama di pimpinan pusat,” tuturnya.

Sekretaris PW Muhammadiyah Jawa Tengah, Tafsir, juga menyorongkan nama Mu’ti, mendampingi Haedar, Yunahar, dan Syafiq. Mu’ti, menurut Tafsir, memiliki kapasitas keulamaan dan kemampuan internasional yang mumpuni. Adapun Sekretaris PW Muhammadiyah Jawa Timur, M. Najib Hamid, mengacungkan jempol untuk keempat nama tersebut. “Siapa pun ketua umumnya mantap,” katanya. “Mereka sudah teruji kepemimpinannya dan punya kelebihan masing-masing.”

Tantangan mendunia bagi Muhammadiyah...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

13 jam lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.


Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

1 hari lalu

Ketua PP Muhammadiyah yang juga mantan Ketua KPK, M. Busyro Muqoddas saat kunjungi kantor Tempo di Palmerah Barat, Jakarta, Kamis, 25 Januari 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

PP Muhammadiyah belum mendapatkan balasan surat dari Jomowi soal usulan mereka mengenai pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.


Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

2 hari lalu

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

Greenpeace Indonesia mengkritik rencana Menteri Bahlil Lahadilia bagi-bagi izin tambang ke Ormas keagamaan.


Bahlil akan Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Bagaimana Sikap Muhammadiyah?

2 hari lalu

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti. TEMPO/Defara
Bahlil akan Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Bagaimana Sikap Muhammadiyah?

Menteri Bahlil berencana akan bagi-bagi izin usaha pertambangan (IUP) untuk Ormas. Bagaimana sikap Muhammadiyah?


4 Permintaan Muhammadiyah ke Jokowi soal Pembentukan Pansel KPK

3 hari lalu

Logo Muhammadiyah. wikipedia.org
4 Permintaan Muhammadiyah ke Jokowi soal Pembentukan Pansel KPK

PP Muhammadiyah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai pembentukan Pansel KPK.


Izin Usaha pertambangan untuk Ormas, Tanggapan Walhi hingga Rentan Kerusakan Lingkungan

4 hari lalu

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia saat menyerahkan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Penyerahan zakat ini juga diikuti oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga tinggi negara, pimpinan lembaga negara, kepala daerah, direktur Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perwakilan perusahaan swasta, hingga tokoh publik. TEMPO/Subekti.
Izin Usaha pertambangan untuk Ormas, Tanggapan Walhi hingga Rentan Kerusakan Lingkungan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemberian izin usaha pertambangan untuk ormas keagamaan tidak akan menjadi masalah


Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

4 hari lalu

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti. TEMPO/M Taufan Rengganis
Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.


Bahlil Berencana Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Ini Tanggapan Muhammadiyah

5 hari lalu

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti ketika ditemui di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Defara
Bahlil Berencana Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Ini Tanggapan Muhammadiyah

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menanggapi rencana Menteri Bahlil Lahadalia membagikan izin usaha pertambangan (IUP) untuk Ormas.


Muhammadiyah Jawab Soal Kursi Menteri Pendidikan di Kabinet Prabowo

11 hari lalu

Upacara peringatan Hari Guru di Gedung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Jakarta Pusat pada Sabtu, 25 November 2023. TEMPO/Aisyah Amira Wakang.
Muhammadiyah Jawab Soal Kursi Menteri Pendidikan di Kabinet Prabowo

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti buka suara terkait jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Apa katanya?


Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

11 hari lalu

Sisifus. Ilustrasi TEMPO/Imam Yunianto
Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.